Icon 2305
Jun, 2017

Hari Trisuci Waisak 2561 B.E./2017

Author
admin

Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Sumatera Utara (KMB-USU) memperingati Hari Trisuci Waisak yang bertemakan “Thousand Hands, Thousand Wishes” dengan mengadakan Puja Bakti dan acara kesenian di Griya Benn (Jl. T. Amir Hamzah No. 29, Medan) pada tanggal 27 Mei 2017.




Puja Bakti yang berlangsung pada pukul 16.00 WIB – 18.00 WIB dihadiri oleh sekitar 300an orang. Kebaktian ini dihadiri oleh beberapa perwakilan organisasi Buddhis, yaitu PMM Pubbarama Buddhis Centre, Patria DPC, PMV Maha Aura Sala, dll.




Puja Bakti ini dimulai dengan persembahan amisa puja dan pembacaan beberapa paritta, termasuk Vesakha Puja Gatha yang dibacakan oleh pemimpin kebaktian (Dennis Lie dan Henny). Dalam kebaktian ini turut dihadiri Bhikkhu dari Sangha Agung Indonesia (Sagin), yaitu Y.M. Bhikkhu Aggacitto, Y.M. Bhikkhu Abhayaviro, Y.M. Bhikkhu Amarapanno, dan Y.L. Samanera Siewi. Dalam ceramah Dhamma, Y.M. Bhikkhu Aggacitto menyampaikan makna perayaan Hari Trisuci Waisak, dimana diperingatinya 3 peristiwa penting, yaitu:

  1. Kelahiran Siddharta Gautama
  2. Tercapainya penerangan sempurna oleh pertapa Gautama
  3. Parinibbana Buddha Gautama

“Marilah kita menyambut waisak dengan cara bijak (penghayatan), bukan hanya sekedar Puja Bakti. Oleh karena makna waisak sesungguhnya mendalami Dhamma. Sebagai umat Buddha haruslah kita memiliki kesadaran diri dan semangat dalam mempraktekkan agama Buddha”, ujar Bhante.

Lebih lanjut Bhante Aggacitto menjelaskan bahwa moralitas mulai runtuh. “Apabila seseorang tidak mau memperbaiki diri maka bagaikan sapi potong, semakin tua maka semakin tidak berisi (tidak bertambah kebijaksanaannya). Jadi sudah sepantasnya kita harus bersyukur terlahir sebagai manusia, dikarenakan tidaklah gampang terlahir sebagai manusia. Kita haruslah memiliki canda (bahagia) untuk mendekatkan diri dengan spiritual. Apabila seseorang tidak memiliki sila maupun moral maka disebut sebagai manusia sampah”, jelas Bhante.

Beliau juga menambahkan bahwa kita haruslah senang melakukan segala hal, dengan meninggalkan hal tidak baik yang belum muncul (samvara), meninggalkan hal tidak baik yang telah muncul (pahana), mengembangkan hal baik yang belum muncul (bhavana), dan mempertahankan hal baik yang telah muncul (anurakkhana).



KMB-USU juga menyelenggarakan acara kesenian pada pukul 18.00 WIB – 21.30 WIB, setelah berakhirnya Puja Bakti. Acara ini bertambah ramai dengan kehadiran umat menjadi sekitar 700an orang. Beberapa perwakilan organisasi Buddhis yang juga ikut meramaikan acara, antara lain: KMB Mikroskil, PMV Bodhi Mandapa, Hikmahbudhi Medan, Tzu-Chi Medan, dll. Acara dibawakan oleh MC (Wijoeno dan Wanda Guslin) dengan diawali pemberian kata sambutan dari Ketua Panitia (Calvint), Ketua KMB-USU (Martyn), dan Penyelenggara Buddha Kementrian Agama Kota Medan (Pdt. Kosala Putra Burhan, S. Ag, M.Si) serta kegiatan makan bersama dengan konsep vegetarian festival dan all you can eat.




Acara dilanjutkan dengan menampilkan beberapa performance, antara lain: Porseni Idol KMB-USU 2015 (Stephanie Cicely), Tari Saman KMB-USU, Modern Dance PMV Bodhi Mandapa, Porseni Idol KMB-USU 2016 (Khusuma Halim), Bintang Cilik Buddhis 2017 (Grafsce Joylim), Focus on Street Dance Crew (F.O.S.C.), Buddhis Idol 2017 (Meidy Lianti), Diva Buddhis (Anni Wahidi), Drama Parodi PMV Avalokitesvara Tebing Tinggi, Magician (Jay San), Chien Shou Metta Jaya, dan Putra Putri Sakya 2017.




Dalam acara kesenian tahun ini ditambahkan beberapa konsep kegiatan, seperti wishing star, pemasangan “labirin” yang berisikan cerita Hari Tri Suci Waisak (perjalanan hidup Siddharta Gautama hingga mencapai parinibbana), Pemasangan photobooth untuk foto-foto selama kegiatan, Pradaksina dan pemandian patung Buddha rupang, serta Pembuatan logo KMB-USU dengan lilin yang digunakan saat pradaksina.