Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Sumatera Utara (KMB-USU) memperingati Magha Puja dengan mengadakan kebaktian dan kunjungan panti pada tanggal 25 & 26 Februari 2017. Tahun ini, Magha Puja KMB-USU 2560 B.E./2017 bertemakan “Belonging One Dream, Harmonity Infinity” dengan keyakinan terciptanya satu impian, harmonisasi tiada batas.
Kebaktian yang dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2017 pukul 19.30 WIB – 21.30 WIB di Vihara Metta Karuna (Jl. Percut No. 4-6, Medan) dihadiri oleh sekitar 90 umat Buddha. Kebaktian ini dihadiri oleh beberapa perwakilan organisasi Buddhis, yaitu PMV Metta Karuna, PMV Bodhi Mandapa, Patria DPC, PMM Pubbarama Buddhist Centre, dan PMV Maha Aura Sala.
Kebaktian dimulai dengan persembahan amisa puja dan pembacaan beberapa paritta, termasuk Ovadapatimokkha yang dibacakan saat meditasi oleh pemimpin kebaktian (Fernando Wijaya dan Anjelica). Dalam ceramah Dhamma, Y.M. Bhikkhu Dhammaguno menyampaikan makna perayaan Magha Puja dan pentingnya mahasiswa untuk memiliki Panna (kebijaksanaan). “Untuk menghidupkan sebuah lampu, saklarnya dulu dinyalakan. Oleh sebab itu, untuk tercapainya nibbana, kita perlu memiliki Panna terlebih dahulu.” Ujar Bhante. Magha Puja memperingati empat peristiwa penting :
- Berkumpulnya para bhikkhu yang berjumlah 1.250 orang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
- Bhikkhu yang hadir semuanya telah mencapai tingkat kesucian dan memiliki kemampuan abhinna.
- Bhikkhu yang hadir di upasampada dengan ucapan Ehi Bhikkhu.
- Sang Buddha membabarkan Ovadapatimokkha kepada para bhikkhu.
Para umat sangat menikmati ceramah pada kebaktian ini, terlebih lagi begitu Bhante bercerita tentang Gandhi yang bertemu seorang profesor. “Gandhi menghampiri dan duduk bersama seorang profesor yang sedang menikmati makanannya. Kemudian profesor berkata ‘Tidak seharusnya seekor burung makan bersama seekor babi’, tak lama Gandhi membalasnya sambil berpindah tempat ‘Seekor burung pun terbang pergi makan di tempat lain’. Profesor tampak kesal begitu mendengarnya. Selanjutnya profesor yang kesal terhadap Gandhi sengaja bertanya kepada Gandhi saat pelajarannya di kelas, ‘Gandhi, bila kamu diharuskan memilih, apa yang kamu pilih, sekarung emas atau sekarung kebijaksanaan ?’ Lalu Gandhi bertanya kembali kepada profesor ‘Kalau profesor lebih memilih yang mana ?’ Profesor menjawabnya ‘Tentu saya akan memilih sekarung kebijaksanaan.’ Gandhi membalasnya dengan santai ‘Kalau saya akan memilih sekarung emas, karena seseorang akan memilih sesuatu yang belum dimilikinya.’ Profesor tampak sangat kesal. Hari berikutnya selesai ujian, profesor menerima kertas ujian Gandhi dan menulisnya di belakang kertasnya, babi. Setelah kertas itu diterima Gandhi, dia membawa kertas itu kepada profesor dan berkata kepadanya ‘Profesor, anda belum memberikan saya nilai, anda hanya memberikan tanda tangan di belakang kertasnya.’ Pesan yang ingin disampaikan dalam cerita ini adalah sekalipun Gandhi marah, kemarahan itu diselimuti oleh kebijaksanaan.” Cerita Bhante.
Lebih lanjut Bhante Dhammaguno menjelaskan bahwa hukum kamma sama halnya dengan ilmu matematika, keduanya adalah ilmu pasti. Bilamana seseorang berbuat baik maka akan menuai kebaikan dan sebaliknya. Inti sari ajaran Buddha adalah janganlah berbuat jahat, perbanyaklah perbuatan baik, sucikan hati dan pikiran. “Tiga dikalikan empat adalah nol (kosong), ketika seseorang mengerti tentang empat kesunyataan mulia, berusaha menjalani empat kesunyataan mulia, dan sudah menjalani empat kesunyataan mulia, maka orang tersebut telah mencapai kesucian.” Jelas bhante.
KMB-USU juga melaksanakan kunjungan dengan berbagi kasih dan berbagi cerita bersama anak – anak di Panti Asuhan Anak Emas (Jl. Mekar Pasar 9, Marelan) pada tanggal 26 Februari 2017 pukul 13.00 WIB – 16.30 WIB. Suasana panti tampak ramai dengan 35 anak panti, 4 pengurus panti, 21 panitia, dan 10 relawan serta turut dihadiri pembina KMB-USU, Meng Lie Amran S.Ag dan keluarga.
Acara dibawakan oleh MC (Kevin Anggaly dan Josephine) dengan diawali pemberian kata sambutan dari Ketua Panitia (Johannes Tanaka), Ketua KMB-USU (Martyn), dan Pembina KMB-USU (Meng Lie Amran, S. Ag) serta kegiatan makan bersama. Acara dilanjutkan dengan penyuluhan cuci tangan dan sikat gigi yang benar, guna menciptakan kondisi yang sehat bagi anak-anak panti.
Setelah itu, anak-anak panti diajak untuk bermain bersama dengan beberapa permainan yang telah disiapkan. Semuanya sangat gembira dan antusias berpartisipasi dalam permainan ini. Anak-anak panti berusaha rebutan kursi hingga ada yang terjatuh namun tetap tertawa dan ada yang berusaha menebak gambar tapi salah akhirnya disuruh nyanyi, semuanya berlangsung dengan gurau canda dan tawa ria yang tak terlupakan.
Di samping panitia memberikan beberapa persembahan lagu untuk anak-anak di panti, begitu juga sebaliknya, anak-anak panti tampak sangat bersemangat menyanyikan lagu yang mereka persiapkan. Semuanya antusias bernyanyi dan menari bersama menikmati persembahan lagu yang dibawakan.
Beberapa donasi berupa uang maupun barang-barang lainnya juga diberikan kepada panti tersebut guna memfasilitasi panti dan berbagi bersama anak-anak di panti untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Pengurus panti, ketua panitia, dan anak panti diberikan kesempatan untuk menyampaikan pesan dan kesan kunjugan ini di penghujung acara. “Kami sangat berterima kasih atas kedatangan dari KMB-USU, sesungguhnya dengan kedatangannya disini saja kami sudah sangat berterima kasih karena dapat dilihat anak-anak panti tadi sangat senang dengan kegiatannya apalagi diberikan beberapa barang, semoga kedepannya KMB-USU tetap sukses menjalani seluruh kegiatannya.” Kata pengurus panti. “Saya sangat tersentuh mendengar persembahan lagu yang dibawakan oleh anak-anak panti tadi, kami sangat berterima kasih kepada pengurus panti telah diberikan kesempatan mengunjungi panti ini, disini selain kita berbagi kasih berbagi cerita bersama adik-adik di panti ini, kami juga belajar dan teringat akan masa-masa kecil dimana bisa lepas bernyanyi, tertawa, dan bermain sepuasnya. Saya yakin adik-adik di panti suatu saat bisa jadi orang hebat yang selalu berbuat benar, tercapai cita-citanya dan tak lupa berdoa.” Kata ketua panitia. “Kami sangat senang dengan kedatangan abang dan kakak, semoga kami dapat terus berjuang belajar dalam pendidikan.” Kata salah satu anak panti.