Icon 1718
Oct, 2020

Meraih Sukses dan Bahagia

Author
Y.M. Bhikkhu Uttamo MahaThera

Meraih Sukses dan Bahagia

Setiap orang selalu menginginkan kesuksesan dan kebahagiaan. Namun, makna kesuksesan tentu bukan tercapainya tujuan atau keinginan seseorang. Apabila kesuksesan diartikan demikian, maka kesuksesan sama saja dengan keberuntungan. Sesungguhnya, kesuksesan lebih bermakna keberanian bangkit dikala seseorang menghadapi kegagalan maupun kesulitan.

Pengertian kesuksesan yang sedikit berbeda daripada pengertian yang sudah sering didengar ini berasal dari pengamatan proses yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dari bayi yang sedang belajar berjalan. Ia tentu banyak mengalami kegagalan dan jatuh. Namun, bayi itu akan terus berusaha untuk bangkit, berdiri dan berlatih berjalan kembali. Semakin sering ia berusaha, semakin cepat pula ia berhasil berjalan di atas kaki sendiri. Jika akhirnya bayi tersebut mampu berdiri dan berjalan setelah jatuh berkali-kali, maka bayi tersebut dapat dikatakan sukses belajar berjalan.

Demikian pula dalam kehidupan sebagai remaja. Seorang remaja yang tidak lulus Ujian Akhir Nasional, misalnya, hendaknya ia tidak bersedih berkepanjangan sehingga hilang semangat untuk belajar dan melanjutkan upayanya. Ia haruslah menjadikan kegagalan ujian itu sebagai pembangkit semangat untuk lebih giat belajar di tahun yang berikutnya. Maka ketika akhirnya ia lulus di tahun ajaran selanjutnya, remaja tersebut dapat dikatakan sukses dalam menghadapi kesulitan menuntut ilmu di sekolah.

Contoh kesuksesan lainnya dapat diperoleh dari seseorang yang mengalami putus cinta setelah sekian tahun berjalan bersama dan berpacaran dengan orang yang dicintainya. Apabila orang itu bisa menerima kenyataan bahwa dirinya telah gagal dalam cinta dan kemudian menjadikan kegagalan tersebut sebagai pelajaran serta pendorong semangat untuk mencari pasangan hidup yang baru dan lebih baik, maka orang tersebut dapat dikatakan sebagai orang sukses dalam pergaulan.

Pengertian kesuksesan seperti dalam pembahasan ini dapat pula dijumpai di bidang pekerjaan. Seseorang yang mengalami gagal kerja, rugi bahkan bangkrut, apabila ia dapat menerima kenyataan pahit tersebut dan menjadikan kegagalan itu sebagai motivator agar ia bisa bangkit dan berusaha kembali, maka orang seperti itulah yang disebut sebagai orang sukses dalam karir.

Masih sangat banyak contoh lain yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari untuk lebih menegaskan makna kesuksesan sebagai keberanian bangkit dikala menghadapi kegagalan dan kesulitan. Namun, kiranya sedikit contoh di atas dapatlah menumbuhkan pengertian yang tepat tentang makna kesuksesan yang dimaksudkan. Dengan memahami makna lain dari sebuah kesuksesan diharapkan orang akan lebih bersemangat untuk berjuang mengatasi dan melewati berbagai kegagalan maupun kesulitan yang ia jumpai dalam kehidupan ini. Semangat untuk berjuang inilah yang akan mengkondisikan memunculkan kebahagiaan dalam hidup ini.

Selanjutnya, hal penting yang perlu diuraikan di sini adalah kiat atau cara seseorang agar ia selalu mampu bangkit dikala terjatuh. Diterangkan dalam Dhamma ajaran Sang Buddha bahwa agar seseorang mampu bangkit dibutuhkan paling tidak empat kondisi atau syarat. Adapun keempat persyaratan tersebut adalah semangat, berhati-hati dalam menjaga segala sesuatu yang telah diperoleh, mempunyai teman yang baik serta mempunyai sikap batin yang seimbang.

Semangat adalah hal mendasar yang diperlukan agar seseorang mampu bangkit. Semangat akan muncul apabila seseorang mengerti tujuan tindakan yang sedang ia lakukan. Seorang anak kecil yang berjalan selalu bersemangat untuk bangun ketika terjatuh karena ia mengerti tujuan berlatih jalan yang akan membuatnya bebas bergerak kesana kemari.

“Jika tujuan hidup yang telah ditetapkan belum tercapai, maka tidak ada alasan baginya untuk berhenti berjuang dan patah semangat”

Dalam kehidupan, apabila seseorang mengalami kegagalan, maka ia hendaknya berusaha menumbuhkan semangat juang untuk bangkit kembali dengan mengingat tujuan hidup yang ia miliki. Jika tujuan hidup yang telah ditetapkan belum tercapai, maka tidak ada alasan baginya untuk berhenti berjuang dan patah semangat. Ia harus berjuang dan terus berjuang agar dapat mencapai tujuan walaupun ia harus melalui berbagai rintangan serta kegagalan yang lain. Apabila semangat mampu dibangkitkan, maka seseorang tentunya akan lebih giat melakukan berbagai hal agar tercapai tujuan yang telah ia tetapkan. Dalam proses pemenuhan tujuan itulah ia hendaknya mengembangkan kondisi berikutnya yaitu selalu berhati-hati menjaga segala bentuk pencapaian atau prestasi yang telah diperolehnya. Sikap hati-hati ini diperlukan agar ia mampu mempertahankan bahkan meningkatkan segala pencapaian yang telah diperolehnya.

Selain kedua persyaratan yang harus ditimbulkan dalam diri sendiri seperti yang telah diuraikan di atas, faktor lingkungan juga cukup berpengaruh untuk meningkatkan kesuksesan serta kebahagiaan. Faktor lingkungan tersebut adalah memiliki teman yang baik. Dalam pengertian Buddhis, teman yang baik adalah mereka yang mau membantu dengan berbagai cara. Mereka mempunyai pikiran positif pada saat melihat suka duka yang dialami oleh temannya. Mereka adalah orang-orang yang mau mengenalkan berbagai hal yang berguna bagi temannya. Mereka juga selalu melindungi teman maupun harta milik teman yang sedang lengah. Teman dengan kualitas baik seperti ini memang sulit dijumpai namun bukan berarti tidak ada. Oleh karena itu, mempunyai teman yang berkualitas adalah merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.

Akhirnya faktor penting untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan adalah memiliki batin yang seimbang. Maksud dari keseimbangan batin ini adalah batin yang tenang dalam menghadapi segala keberhasilan maupun kegagalan. Ketenangan ini sangat diperlukan karena keberhasilan sering membuat seseorang menjadi lengah dan kurang berusaha untuk meningkatkan kualitas diri. Sebaliknya kegagalan sering menjadi penyebab seseorang putus asa tanpa usaha. Dengan keseimbangan batin, seseorang akan lebih jelas melihat penyebab keberhasilan dan kegagalan. Penyebab kegagalan hendaknya dihindari dan diperbaiki. Penyebab keberhasilan diulang dan ditingkatkan. Dengan cara seperti ini tentulah keberhasilan yang telah dialami akan dapat diulang bahkan ditingkatkan, sedangkan kegagalan dapat dihindari agar tidak terulang kembali.

Kemampuan untuk melihat dan memanfaatkan segala penyebab keberhasilan serta kegagalan inilah yang menjadi sarana penting untuk meningkatkan kualitas diri. Dengan menumbuhkembangkan keempat kondisi atau syarat untuk mewujudkan kesuksesan serta kebahagiaan seperti yang telah diuraikan di atas maka seseorang akan mempunyai kemungkinan cukup besar untuk mencapai kebahagiaan seperti yang diinginkan.

Semoga uraian singkat ini memberikan manfaat serta kebahagiaan.
Semoga kesuksesan dan kebahagiaan menjadi milik kita semua.
Semoga semua makhluk selalu berbahagia.


Sumber:

Buku Permata Indonesia (20 Tahun Vassa Pengabdian Dhamma Bhikkhu Uttamo)

Copyright ©Bodhi Buddhist Centre Indonesia