Kisah Persahabatan antara Rusa, Kura-Kura dan Burung
Dahulu kala, Bodhisattva terlahir sebagai seekor Rusa Kurunga dan tinggal di dalam hutan. Ia memiliki dua sahabat yaitu seekor burung pelatuk dan Kura-Kura. Mereka tinggal bersama dengan akrab. Sampai suatu ketika, seorang pemburu berkeliling di hutan dan melihat jejak kaki Rusa. Pemburu lalu memasang perangkap dan pada malam harinya Rusa terjerat dalam perangkap itu.
Rusa lalu berteriak keras untuk meminta bantuan sahabatnya. Burung Pelatuk dan Kura-Kura yang mendengar teriakan itu pun berunding tentang cara menolong Rusa. Kura-Kura lalu datang menggigit perangkap untuk membebaskan Rusa sedangkan Burung memastikan bahwa pemburu tidak datang. Kemudian mereka pergi menuju tempat tinggal pemburu. Saat fajar, sang pemburu keluar dan Burung pun langsung menyerangnya sehingga membuatnya kesal. “Burung pembawa sial menyerangku!” pikir sang pemburu. Pemburu lalu kembali berbaring dan mencoba keluar dari sisi pintu lain. Akan tetapi, Burung langsung menyerangnya lagi sehingga pemburu pun berbaring sampai matahari terbit. Ketika matahari mulai terbit, pemburu membawa pisau dan mulai berburu lagi. Burung Pelatuk pun segera mendatangi teman-temannya, melihat Kura-Kura telah menggigit tali dan hanya tersisa satu tali yang keras.
Gigi Kura-Kura terluka berlumuran darah karena menggigit tali yang keras. Kura-Kura menjadi sangat lemah dan terbaring di sana . Lalu sang pemburu segera memasukkannya ke dalam kantong. Rusa yang melihat Kura-Kura tertangkap pun bertekad untuk menyelamatkannya. Rusa menarik perhatian pemburu melihatnya lalu ia beraksi pura-pura lemah. Sang pemburu yang melihat Rusa dan mengiranya lemah, kemudian pemburu mencabut pisau dari kantongnya dan mengejarnya. Rusa sengaja menjaga jarak dari pemburu dan ia memancingnya agar masuk ke dalam hutan.
Ketika telah berlari jauh, Rusa akhirnya berhasil meloloskan diri dari pemburu. Setelah itu, Rusa pun segera berlari ke arah Kura-Kura. Rusa lalu mengambil kantong tempat Kura-Kura berada dengan tanduknya lalu melemparnya ke tanah dan mengoyaknya hingga akhirnya Kura-Kura keluar dari kantong itu. Burung pun lalu terbang turun dari pohon.
Lalu Rusa berkata, “Hidupku telah kalian selamatkan. Kalian telah melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh sahabat. Sebentar lagi pemburu akan datang dan memburu kalian. Jadi, kalian pergilah ke tempat yang aman.” Akan tetapi, mereka tetap bersatu dan tidak meninggalkan satu sama lain. Sang pemburu kembali dan merasa gagal sehingga akhirnya ia menyerah untuk memburu mereka. Ketiga sahabat itu pun hidup tenang di dalam hutan.
Moral yang dapat kita ambil dari kisah ini, yaitu kita harus saling membantu teman dan tidak meninggalkan mereka saat dalam kesulitan. Semua kesulitan dapat dihadapi bersama dengan saling membantu. Masalah yang berat sekalipun akan menjadi ringan apabila diselesaikan secara bersama.